TIPS MEMULAI USAHA SENDIRI


Memulai sebuah usaha kecil adalah sesuatu yang gampang-gampang susah. Gampang bagi mereka yang sudah memiliki usaha sendiri. Namun susah bagi yang sama sekali belum pernah memiliki usaha sendiri. Hal yang sama, jika dipandang dengan mata yang berbeda, juga bisa kelihatan berbeda. Namun sebenarnya yang membedakan adalah keberanian mencoba. Berikut adalah sepuluh langkah yang bisa menjadi panduan bagi Anda.

Pertama, mencari informasi sebanyak mungkin mengenai usaha tersebut. Seberapa banyak informasi yang harus digali? Tergantung keberanian Anda. Orang yang bernyali besar tak butuh banyak informasi. Yang penting hitung-hitungannya menguntungkan. Dari mana informasi digali? Dari banyak sumber: buku, pelaku usaha, internet dan lainnya.

Kedua, inventaris apa yang Anda miliki. Anda sudah memiliki informasi. Dari informasi tersebut, Anda bisa menilai apa saja yang sudah Anda miliki, tak peduli apakah yang Anda miliki jelas dibutuhkan atau tidak.

Ketiga, inventaris apa yang Anda butuhkan. Anda tinggal melihat dari informasi yang Anda dapatkan.

Keempat, sesuaikan antara yang Anda miliki dengan yang Anda butuhkan. Seberapa banyak sesuatu yang Anda butuhkan itu tersedia. Apakah barang yang tak tersedia namun dibutuhkan, bisa untuk sementara bisa diganti dengan barang yang saat ini tersedia. Benarkah barang yang tak tersedia namun dibutuhkan, harus benar-benar dicari. Apakah barang yang dibutuhkan harus tersedia sekarang atau bisa ditunda.

Kelima, untuk barang yang dibutuhkan namun tak tersedia dan tak tergantikan, seberapa mahal harganya. Seberapa sering barang tersebut digunakan. Manakah yang lebih menguntungkan: menyewanya atau membelinya. Jika murah dan sering digunakan, tentu bisa dibeli. Jika mahal dan jarang digunakan, tentu bisa menyewa.

Keenam, Anda sudah yakin akan memulai usaha tersebut, kecuali jika Anda tak bisa menemukan solusi atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Sekarang, hitunglah anggaran yang dibutuhkan. Apakah dana yang Anda miliki mencukupi? Jika tidak, Anda harus kembali ke point empat dan lima. Mana yang masih bisa dihemat. Meminjam uang adalah jawaban terakhir. Namun jika pilihan ini terpaksa diambil, perhitungkan jatuh tempo pengembalian pinjaman.

Ketujuh, lakukan persiapan pembangunan infrastruktur. Tekan ongkos tenaga kerja yang harus dibayar. Jika bisa dikerjakan sendiri, mengapa harus mengupah orang lain?

Kedelapan, setelah usaha berjalan, catatlah setiap pengeluaran dan pendapatan. Perhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan.

Kesembilan, pada akhir periode atau setelah panen, hitunglah semua pengeluaran dan pendapatan. Yang juga termasuk pengeluaran: ongkos pengelola (katakan, Rp 3000 per jam efektif) dan biaya penyusutan modal (harga barang atau bangunan dibagi usia pakai yang direncanakan). Biaya penyusutan modal bukanlah ongkos yang bisa Anda pakai seenaknya. Biaya ini sebaiknya ditabung, dan digunakan hanya untuk mengganti barang modal pada saatnya nanti.

Kesepuluh, jika ada keuntungan, gunakan secara bijak. Prioritas pertama, untuk membayar hutang, jika ada. Prioritas kedua, untuk rencana pengembangan kedepan. Prioritas ketiga, sebagai dana cadangan jika suatu ketika usaha tak menguntungkan. (Usaha yang sekarang menguntungkan, bisa jadi besok tidak lagi.) Namun jika Anda memang membutuhkan dana untuk hidup (pengobatan ke RS atau untuk makan karena sumber pendapatan lain tak ada/seret), Anda bisa mengaturnya dengan bijak.

Semoga beruntung ….

Tinggalkan komentar